ISLAMISASI ILMU KONTEMPORER

22 07 2007

MELALUI tulisannya yang dimuat di situs ini (Aceh Institute) beberapa waktu lalu, Sahabat Mukhlisuddin Ilyas, S.Pd.I(Islamisasi Ilmu Pengetahuan) telah memaparkan secara global wawasan serta gagasan Islamisasi Ilmu. Sebuah apresiasi patut diberikan atas usahanya mengangkat wacana itu dalam tulisan mengingat ide yang mengemuka di kalangan pemikir Muslim sejak era 70-an itu masih dan tetap layak untuk dibahas serta dikaji dalam upaya bersama merajut sebuah peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Islami.

Namun sedikit “catatan pinggir” sebagai tanggapan sekaligus koreksi perlu diberikan atas sejumlah fallacy yang terdapat dalam tulisan tersebut, baik dalam mengutip pandangan pemikiran seperti Syed Muhammad Naquib Al-Attas, maupun dalam menyimpulkan konsep dasar serta latar belakang gagasan Islamisasi Ilmu.
Read the rest of this entry »





Masyarakat Madani: Dialog Islam dan Modernitas di Indonesia

2 06 2007

Abstrak: Masyarakat madani yang sedang dikembangkan sekarang ini mempunyai sejarah tersendiri.  Di sini akan diselidiki konsep tersebut sebagai suatu bentuk dialog Islam dengan modernisasi.  Selanjutnya dilihat juga posisi masyarakat dan negara dalam Islam.  Masyarakat madani kadang dipahami sebagai masyarakat sipil, karena diterjemahkan dari konsep civil society yang lahir di Barat pada abad ke-18 dengan tokohnya John Locke atau Montesquieu.  Sebelumnya, pada zaman Yunani Kuno sudah dikenal societies civilis, namun dengan pengertian yang identik dengan negara.  Civil society dimaksudkan mencegah lahirnya pemerintahan otoriter melalui kontrol dari masyarakat.  Berdasarkan projecting back theory (melihat sejarah awal Islam sebagai patokan), umat Islam menerjemahkan civil society dengan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang diciptakan Nabi Muhammad SAW di Madinah.  Karena ciri-ciri kehidupan yang ideal pada masa Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai proto-masyarakat modern.  Hal tersebut merupakan bentuk dialog Islam dengan modernitas sesuai dengan hukum dialektika.  Dialog tersebut bersifat aktif karena Barat mengembangkan konsep civil society tersebut berdasarkan sejarah awal Islam
Read the rest of this entry »





Melacak “Akar” Ideologi

2 05 2007

© Jurnal Pemikiran Islam Vol.1, No.2, Juni 2003
International Institute of Islamic Thought Indonesia

 Melacak “Akar” Ideologi
Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Imam Cahyono

Abstract

Student movement is a part of history in Indonesia that always active to take a part of every change period.  They called as an agent of change. However, there is not enough data, principally ideology, to explain the attribute. This article tries to investigate ideology of student movement, especially Islamic student movement in Indonesia. Among them are: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dipo, HMI MPO, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) and Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). The article also explored their political expression
Read the rest of this entry »





AGAMA DAN NEGARA DALAM ISLAM

26 03 2007

Salah satu hal mengenai Islam yang tidak  mungkin  diingkari
ialah  pertumbuhan dan perkembangan agama itu bersama dengan
pertumbuhan   dan   perkembangan   sistem    politik    yang
diilhaminya.  Sejak  Rasulullah s.a.w. melakukan hijrah dari
Mekkah ke Yatsrib  -yang  kemudian  diubah  namanya  menjadi
Madinah-    hingga    saat    sekarang   ini   dalam   wujud
sekurang-kurangnya Kerajaan Saudi Arabia dan Republik  Islam
Iran,   Islam  menampilkan  dirinya  sangat  terkait  dengan
masalah kenegaraan.
Read the rest of this entry »





KONSEP KEBAHAGIAAN DAN KESENGSARAAN

10 11 2006

oleh Nurcholish Madjid

Masalah kebahagiaan (sa’adah) dan kesengsaraan (syaqawah)
adalah masalah kemanusiaan yang paling hakiki. Sebab tujuan
hidup manusia tak lain ialah memperoleh kebahagiaan dan
menghindari kesengsaraan. Semua ajaran, baik yang bersifat
keagamaan maupun yang bersifat keduniaan semata (seperti
Marxisme, misalnya) menjanjikan kebahagiaan bagi para
pengikutnya dan mengancam para penentangnya dengan
kesengsaraan. Gambaran tentang wujud kebahagiaan atau
kesengsaraan itu sangat beranekaragam. Namun semua ajaran dan
ideologi selalu menegaskan bahwa kebahagiaan yang
dijanjikannya atau kesengsaraan yang diancamkannya adalah
jenis yang paling sejati dan abadi.

Dalam agama-agama, gambaran tentang wujud kebahagiaan dan
kesengsaraan itu dinyatakan dalam konsep-konsep tentang
kehidupan di surga dan di neraka. Meskipun ilustrasi tentang
surga dan neraka itu berbeda-beda –dalam banyak hal perbedaan
itu sangat radikal dan prinsipil– namun semuanya menunjukkan
adanya keyakinan yang pasti tentang pengalaman kebahagiaan
atau kesengsaraan dalam hidup manusia.

Read the rest of this entry »





Pertarungan Seorang lelaki & Iblis

29 10 2006

MediaMuslim.Info – Sepasang Suami isteri awalnya hidup tenteram dan mereka taat kepada perintah Tuhan, meskipun melarat. Segala yang dilarang Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup.

Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota dengan mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan dia melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Diapun mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan sakti itu. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang meminta-minta agar suami mereka setia atau dagangnnya laris.

“Ini syirik,” fikir lelaki yang alim tadi. “Ini harus dibanteras habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala.” Maka pulanglah dia dengan terburu-buru. Isterinya heran, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar. Isterinya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keledainya dan dipacu secepat-cepatnya ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu tumbuh, tiba-tiba melompat sesusuk tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai sebagai manusia.

Read the rest of this entry »





TENTANG IBNU ISHAQ : PEROSAK SEJARAH AWAL ISLAM

29 06 2006

Namanya Muhamad bin Ishaq . Hidup sezaman dengan Imam Malik dan pernah berjumpa dengan Anas bin Malik dan Said ibnu Musayyab.

Beliau tidak rasminya diangkat sebagai ‘bapa sirah’ dan cerita-cerita sirah yang bersumber dari beliau banyak bertebaran dalam kitab-kitab sirah kemudiannya . Malah dalam sukatan pelajaran Universiti Al-Azhar terdapat cerita-cerita yang bersumber dari beliau.

Salah seorang anak muridnya Ibnu Hisham telah mengutip secara bebas ( ataupun dengan tapisan yang ringan) cerita-cerita dari Ibnu Ishaq dan memuatkannya di dalam kitabnya yang termasyhur Sirah Ibnu Hisham, sebuah kitab rujukan sirah yang utama masakini.
Read the rest of this entry »





AGAMA DAN NEGARA DALAM ISLAM

22 05 2006

AGAMA DAN NEGARA DALAM ISLAM
Telaah atas Fiqh Siyasy Sunni  oleh Nurcholish Madjid

Salah satu hal mengenai Islam yang tidak  mungkin  diingkari
ialah  pertumbuhan dan perkembangan agama itu bersama dengan
pertumbuhan   dan   perkembangan   sistem    politik    yang
diilhaminya.  Sejak  Rasulullah s.a.w. melakukan hijrah dari
Mekkah ke Yatsrib  -yang  kemudian  diubah  namanya  menjadi
Madinah-    hingga    saat    sekarang   ini   dalam   wujud
sekurang-kurangnya Kerajaan Saudi Arabia dan Republik  Islam
Iran,   Islam  menampilkan  dirinya  sangat  terkait  dengan
masalah kenegaraan.

Sesungguhnya, secara  umum,  keterkaitan  antara  agama  dan
negara,  di  masa lalu dan pada zaman sekarang, bukanlah hal
yang baru, apalagi hanya khas  Islam.  Pembicaraan  hubungan
antara  agama  dan  negara  dalam Islam selalu terjadi dalam
suasana yang stigmatis. Ini  disebabkan,  pertama,  hubungan
agama  dan negara dalam Islam adalah yang paling mengesankan
sepanjang sejarah umat manusia.  Kedua,  sepanjang  sejarah,
hubungan  antara  kaum  Muslim dan non-Muslim Barat (Kristen
Eropa) adalah  hubungan  penuh  ketegangan.  Dimulai  dengan
ekspansi  militer-politik  Islam  klasik yang sebagian besar
atas kerugian Kristen (hampir seluruh  Timur  Tengah  adalah
dahulunya    kawasan   Kristen,   malah   pusatnya)   dengan
kulminasinya berupa pembebasan Konstantinopel (ibukota Eropa
dan  dunia  Kristen  saat  itu),  kemudian Perang Salib yang
kalah-menang silih berganti namun akhirnya dimenangkan  oleh
Islam,  lalu  berkembang  dalam  tatanan dunia yang dikuasai
oleh Barat imperialis-kolonialis dengan Dunia Islam  sebagai
yang paling dirugikan. Disebabkan oleh hubungan antara Dunia
Islam dan Barat yang traumatik  tersebut,  lebih-lebih  lagi
karena  dalam fasenya yang terakhir Dunia Islam dalam posisi
“kalah,” maka pembicaraan  tentang  Islam  berkenaan  dengan
pandangannya  tentang  negara  berlangsung  dalam  kepahitan
menghadapi Barat sebagai “musuh.”
Read the rest of this entry »





PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM KAJIAN ISLAM

22 04 2006

Fenomena agama adalah fenomena universal manusia. Selama ini belum ada laporan penelitian dan kajian yang menyatakan bahwa ada sebuah masyarakat yang tidak mempunyai konsep tentang agama. Walaupun peristiwa perubahan sosial telah mengubah orientasi dan makna agama, hal itu tidak berhasil meniadakan eksistensi agama dalam masyarakat. Sehingga kajian tentang agama selalu akan terus berkembang dan menjadi kajian yang penting. Karena sifat universalitas agama dalam masyarakat, maka kajian tentang masyarakat tidak akan lengkap tanpa melihat agama sebagai salah satu faktornya. Seringkali kajian tentang politik, ekonomi dan perubahan sosial dalam suatu masyarakat melupakan keberadaan agama sebagai salah satu faktor determinan. Tidak mengherankan jika hasil kajiannya tidak dapat menggambarkan realitas sosial yang lebih lengkap.
Read the rest of this entry »





PEREMPUAN TIDAK BERASAL DARIPADA TULANG RUSUK

17 04 2006

Kita sering mendengar cerita bahawa Hawa diciptakan daripada tulang rusuk Adam. Sehingga terdapat ungkapan yang mengatakan wanita dijadikan daripada tulang rusuk supaya yang dekat dengan hati dan supaya sering didampingi serta diingati dan bermacam-macam lagi. Begitu juga, hampir semua kitab-kitab tafsir menyebutkan kisah penciptaan Hawa dan menjadi asas kepada ulama tafsir ketika menjelaskan maksud ayat pertama surah al-Nisa’. (Sila lihat Tafsir at-Tabari, Tafsir al-Baidhawi, al-Kahzin dan lain-lain)Kenyataannya ialah tidak ada satupun ayat al-Quran dan Hadis Rasulullah s.a.w. yang jelas menyebutkan hakikat kejadian Hawa. Al-Quran tidak menyebutkan Hawa dicipta daripada Adam tetapi manusia itu dicipta daripada jiwa yang satu. Apa yang disebutkan di dalam al-Quran ialah manusia itu diciptakan daripada jenis yang sama dengannya juga. Seorang manusia tentunya ibu bapanya manusia juga bukan makhluk yang lain.

Read the rest of this entry »